Semu

Kali ini, tulisan seperti apa lagi yang harus ku tuliskan untuk menggambarkan sosok mu? Cerita seperti apa lagi, yang bisa menerjemahkan segala rasa yang ada di dada, seperti bunga dandelion yang berterbangan indah, atau seperti efek kupu-kupu yang menggelitik membuat efek rona merah muncul di pipi ku. 

Tak ada lagi yang lebih indah dari kisah kedatangan mu di hidup ku. Kisah tak terduga, muncul seperti senja dan hilang tiba-tiba. Kamu pernah bilang, "Aku nggak terlalu suka senja, karena dia selalu pergi di saat aku benar-benar mengaguminya, itu menyakitkan." 

Benar. Itu memang sangat menyakitkan, dan sialnya aku baru tau bahwa yang kamu maksud senja adalah dirimu, yang benar-benar pergi saat aku sedang sangat mengagumi mu. Sejujurnya tidak terlalu masalah buat ku, kedatangan mu sudah lebih dari cukup untuk menghilangkan penat ku, aku tau akan banyak senja-senja lain yang akan datang dan pergi lagi nantinya, namun boleh kah aku memintamu untuk singgah saja? 

Tapi aku tidak akan egois, jika kamu tak mau, aku juga akan tetap baik-baik saja. Teringat kata-kata mu bahwa, "Senja itu indah Sel, tapi aku lebih menyukaimu." 

"Jadi lebih suka senja atau aku?" 

"Kenapa harus ada opsi? Aku bisa milikin kalian dalam satu waktu." 

"Caranya?" 

"Ada banyak caranya, tapi nanti saat aku sudah mendapatkan kalian berdua, tetap hanya satu yang akan mencuri perhatian ku lebih dalam." 

"Apa?" 

"Merelakan." 

Lagi-lagi kamu benar, memang tidak akan ada yang bisa mencuri perhatian mu lebih dalam selain merelakan kepergian Sang puan kan? Apa itu artinya yang paling kamu cintai adalah dirimu sendiri? Sehingga kamu lebih memilih untuk merelakan ku bertatapan dengan senja berdua saja? Atau arti dari kata merelakan itu adalah kepergian mu yang tak kunjung kembali? Apa itu cara terbaik mu untuk menjaga ku agar tidak semakin jatuh di peluk mu? Atau memang kamu sendiri yang tidak mau memeluk ku?

Banyak pertanyaan yang masih belum terpecahkan disini. Kamu masih menjadi misteri tentang segala rasa suka ku kepada senja. Tentang kenapa dia bisa datang, dan kemana dia pergi setelah menampakkan keindahannya.

Apa aku harus benar-benar menemukan jawaban itu agar bisa membuat mu kembali? Atau aku hanya harus menunggu dengan sabar untuk kedatangan seseorang yang akan membawakan ku jawaban? 

Jatuh cinta padamu memang semudah aku menatap senja, tanpa alasan. Namun melupakanmu tidak bisa secepat aku merelakan senja berganti dengan langit gelap iringan bulan, tidak semudah itu. Alasan terbesar aku merindukan mu saat ini, karena aku sedang terluka, kalau kamu bisa menyadari itu, tolong kembali lah. Aku hanya butuh obat ku, dan itu kamu. 

Komentar

Postingan Populer