Silly Con, cp 1

"Menarik. Oke, kita ambil sekolah itu." suara itu muncul dengan nada teratur. 

"Siapin semuanya." perintah laki-laki disebelahnya.

"Baik Tuan." 

"Untuk orang dalem kita gimana?" tanya gadis mungil yang sedari tadi sibuk dengan kutek dan nail-nya. 

"Udah masuk, orang ku udah akses untuk mereka masuk ke sekolah itu." 

"Yep! Tuntasin." gadis berambut hitam dan bernetra light brown itu berdiri lalu beranjak dari kamar rahasia mereka. Sebenarnya itu sebuah ruangan di bawah tanah, mereka menjadikan itu untuk tempat diskusi karna hanya ruangan itu yang menurut Lyona, gadis yang dianggap sebagai Suhu oleh teman-temannya adalah tempat paling aman untuk mereka berdiskusi tentang misi-misi yang akan mereka kerjakan. 

"Yongdy, siap-siap kita ke mall." ajaknya pada seorang gadis yang berkutat dengan nail itu, Daisy, Lyona memanggilnya Yongdy atau Young Dy-(Dy muda) karna Lyona hanya ingin. Tidak ada alasan khusus! 

"Terus kita?" tanya seorang remaja berumur 1 tahun lebih tua itu, Handy. 

"Well, kalian punya dua pilihan. Ikut atau.. mati?" jawab Lyona dengan wajah dan tatapan dingin mengarah tepat di netra hitam milik Handy. 

"Goblok! Kita ikut Mba Ly." bertepatan keluar nya suara itu dengan memukul kencang tengkuk milik Handy, Firdaus, adik sepupu Lyona, umur mereka tidak berbeda jauh, hanya berbeda 3 bulan saja dan jelas Lyona adalah Old Sister. 
__________________________

Mereka semua mengikuti langkah Lyona untuk naik dan kembali ke rumah milik Lyona. Ruangan bawah tanah itu berada di belakang rumah Lyona, untuk masuk kesana dipastikan hanya orang-orang dalam rumah saja yang mengetahuinya. Pintunya tepat berada di sebuah bawah pohon tidak terlalu dekat dengan pohon, Papa Lyona, Aguswara memang sudah membuat desain khusus untuk rumahnya, termasuk membuatkan sebuah ruangan rahasia yang berada di bawah tanah.

Untuk memasuki pintu itu, mereka hanya harus menekan tombol dikedua sisi, untuk masuk tekan tombol yang berada di badan pohon dan untuk keluar hanya menggunakan password yang hanya di ketahui oleh Lyona, teman Lyona, dan keluarga Lyona. Jangan tanya password nya apa karna bukan 'Kopi nikmat nyaman di minum' tentu saja. 

Ting! pintupun bergeser dan mereka segera masuk kedalam rumah. 

"Lyly?" panggil seseorang yang sedang duduk di ruang tamu dengan memegang seutas koran.

"Ya? Ayah?" 

"Gimana?" 

"Senin aku dan yang lainnya akan datang masuk ke sekolah itu Yah." 

"Bagus!" 

"Aku pergi." 

"Hati-hati." 

Ya hanya itu percakapan antara kedua Anak dan Ayah itu. tidak ada yang spesial, kini mereka sedang dalam kondisi siaga, dan bukan tempat yang pas untuk mengumbar kedekatan dan keharmonisan keluarga. Sebenarnya keluarga Lyona itu sangat hangat apalagi Ayah Lyona, dia adalah Raja bagi keluarga Lyona dan juga teman-temannya. Tapi sisi kelam Ayah Lyona adalah ia memiliki 2 kepribadian, Aguswara adalah orang yang dingin dan ambisius tetapi juga sangat kejam dan disiplin, dia juga penyayang namun juga penyayat dalam satu waktu. Ayah Lyona hanya akan bertindak kejam kepada orang-orang yang berani mengusiknya dan keluarga, tidak peduli presiden sekalipun jika sampai anak dan keluarga nya tergores sedikit saja maka dunia seolah akan segera di hancurkan olehnya. 

Berbeda pula dengan Yudi. Yudi adalah sosok yang sangat hangat, penyanyang sabar dan juga berjiwa nasionalis tinggi, dia sangat menyayangi keluarganya berbeda dengan Aguswara yang akan meledak-ledak ketika anak dan keluarganya terluka, Yudi adalah sosok pertama yang akan mengobati lukanya, ia akan memberi motivasi untuk bangkit bukan malah ia yang memotong jari orang yang menyakiti keluarganya. 
__________________________

"Ambil." Lyona memberi perintah pada teman-temannya untuk mengambil perlengkapan yang akan mereka pakai untuk kesekolah. 

Yup mereka sudah sampai di mall, dan mereka juga sudah berada di toko perlengkapan sekolah. 

"Yeay!" sorak senang ketinganya ketika mendengar perintah Lyona. 

"Ambil secukupnya! Aku ga akan terima barang ga berguna." pekik Lyona dingin membuat ketinganya terdiam bisu dan segera mengambil barang seperlunya. 

"Kenapa si Lyly dingin banget." 

"Hust pelan-pelan Dys." bisik Daus. 

"Eh! Hmmp!" Daisy menutup mulutnya dengan kedua tangannya ketika ia sadar bahwa suaranya cukup keras. 

"Kenapa?" 

"AKH!" kaget keduanya ketika mendapati Handy yang tiba-tiba berada di belakangnya. 

"Apaansi tolol." 

"Lo anjg! kaget bngst!" maki Daus pada Handy. 

"Yaelah lebay lo pada, mana udah belom." 

"Eh udah nih." sahut Daisy dan memberikan barang nya ke Handy untuk di bayar di kasir. 

"Udah semua?" tanya Lyona. 

"Udah Mba Ly." dan dibalas anggukan kompak oleh Handy dan Daisy. 

"Bayar Paw." Paw adalah panggilan Lyona untuk Handy. Lagi-lagi jangan tanya alasannya apa karna Lyona juga tidak mau tau, kalau ia ingin maka ia lakukan! Selesai suka ga suka seseorang itu atas nama yang ia beri, ia tak peduli yang terpenting... ya ga ada yang penting si ya yaudah gitu deh jadi ribet sendiri gw. 
__________________________


Drrtt.. drtt.. 

"Yup Ly?" 

"Aku mau kmu awasi Yongdy. Jangan sampek anak itu bikin ulah!" 

"Dia aman." 

Klik. Telfon dimatikan sepihak oleh Lyona, gadis itu memang seperti itu, namun tidak selamanya dia seperti itu, dia hanya sedang dalam posisi siaga. 

✄✄✄✄✄

To Be Continued!
Gosa ditunggu kalo gamau nunggu! 

Komentar

Postingan Populer